Tuesday, October 6, 2015

Vaping VS Rokok

Halo teman-teman pembaca yang setia, kali ini saya bukan mau me-review ataupun memberi tutorial. Kali ini saya hanya ingin mengungkapkan apa isi hati dan pikiran saya soal Vaping.
Mengapa artikel ini saya buat? Karena saya sering dengar pertanyaan semacam ini:
1. Vaping itu berbahaya gak sih?
2. PV (Personal Vaporizer) sama rokok itu lebih bahaya mana?
3. Apa gak bikin polusi tuh asapnya banyak banget?
Dan lain sebagainya. Saya kadang lelah juga menjelaskan ke orang lain tentang vaping, tapi ya apa boleh buat. Saya sadar bahwa saya (pengguna PV) harus memberi tahu orang-orang disekitar saya tentang benda yang selalu saya bawa kemana-mana ini, agar orang lain mengerti benda apa ini sebenarnya.
Oke, mari masuk lebih jauh. Bagi saya, kegiatan vaping ini sangat berbeda dari rokok konvensional. Pertama, tidak ada proses pembakaran disini, hanya Propylene Glycol dan Vegetable Glycerine yang di-uap kan. Benar, tidak ada bau pembakaran (sangit dalam bahasa Jawa). Kedua, bahan yang digunakan pun berbeda dimana rokok menggunakan daun tembakau yang dibakar, PV menggunakan Propylene Glycol dan Vegetable Glycerine yang diuapkan menggunakan kumparan kawat yang kita sebut koil. Persamaan dari rokok dan PV satu-satunya adalah sama-sama digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan Nikotin dalam jumlah tertentu (tergantung kebutuhan). Keuntungan dengan PV adalah kita bisa menurunkan kadar nikotin sesuai kebutuhan kita, biasanya produsen liquid memiliki opsi 6mg, 3mg, dan 0mg. Ketika kita sudah bisa memakai 0mg nikotin maka jelas kita sudah terlepas dari adiksi nikotin, benar kan? Meskipun kita tetap vaping, sewaktu-waktu berhenti pun tidak masalah karena pada dasar nya sudah lepas dari adiksi nikotin. Berbeda dengan rokok, seorang perokok apalagi perokok berat sangat susah untuk mengurangi batang rokok yang dihisapnya. Saya tidak asal bicara, karena saya pernah termasuk salah satunya. 2 bungkus per hari itu sudah biasa, bisa anda bayangkan berapa ribu racun yang saya hisap tiap hari nya. Satu-satunya opsi bagi perokok untuk berhenti ya hanya niat, dan itu sangat sulit karena kita tidak bisa menurunkan konsumsi nikotin kita secara perlahan.
Sekarang saya ingin menanggapi, mana yang lebih berbahaya?
Pertama, apa yang terkandung dalam rokok? Jelas ada nikotin, tar, arsenik, amonia dan ribuan lainnya. Lalu apa yang terkandung dalam liquid PV? Propylene Glycol, Vegetable Glycerine, Essens (food grade), Nikotin (opsional), pemanis (terkadang). Hanya itu yang terkandung dalam liquid. Bagi saya memang semua yang tidak seharusnya masuk paru-paru seseorang tapi tetap dipaksa dimasukkan tentu memiliki resiko. Jika kita lihat bahan-bahan nya, liquid PV itu lebih cocok masuk ke pencernaan ketimbang pernafasan, hehehe karena bahan-bahan itu sudah sangat wajar terdapat pada makanan (kecuali nikotin). Silahkan googling saja satu per satu bahan liquid yang saya sebutkan tadi. Sekarang kita lihat bahan apa yang ada dalam rokok, tentunya daun tembakau, kertas rokok, dan filter. Lalu kenapa zat yang dihasilkan ada ribuan? Ya karena pembakaran itu tadi menghasilkan senyawa-senyawa yang lebih kompleks, saya tidak bisa menjelaskan lebih jauh karena memang bukan bidang saya (bagi teman-teman yang tahu, tolong sampaikan di kolom komentar ya).
Terus terang saya tidak bisa secara gamblang mengatakan mana yang lebih berbahaya, saya hanya ingin menjelaskan apa yang saya rasakan. Pada dasarnya memasukkan "sesuatu" ke paru-paru selain oksigen itu tentu memiliki resiko, termasuk merokok dan vaping. Namun kenapa saya lebih memilih vaping? Karena saya tahu benar apa yang saya masukkan ke paru-paru, dan bahan-bahan itu (setidaknya) aman bila dikonsumsi. Jika saya menginginkan nikotin, kenapa saya harus ikut memasukkan 4000 lebih zat kimia yang ada dalam rokok? Dengan vaping setidaknya hanya beberapa senyawa saja yang ikut masuk ke paru-paru saya. Toh, di lingkungan kita sekarang sudah susah mendapatkan udara bersih (terutama di perkotaan), semua sudah tercemar asap kendaraan, polusi pabrik, asap pembakaran sampah, dan berbagai polusi lainnya. Setiap hari paru-paru kita tercemari oleh polusi itu, apakah saya harus menambah itu semua dengan 4000 lebih zat berbahaya dalam rokok? Bagi saya, memilih vaping untuk mendapatkan nikotin itu lebih bijaksana (INGAT, BAGI SAYA PRIBADI). Itu alasan pertama saya.
Alasan kedua, saya pernah ditegur karena bau asap rokok yang begitu pekat di badan maupun nafas saya. Yah, secara tidak langsung itu membuat saya tidak percaya diri ketika berhadapan dengan orang lain, terutama keluarga, ataupun rekan-rekan yang tidak suka bau rokok. Juga ketika saya merokok, meskipun di tempat terbuka dan tidak ada larangan, ada saja orang yang mengibas-ngibaskan tangan di depan hidungnya karena asap rokok saya mengenai orang itu. Bagi saya itu sudah "kode" jika orang itu terganggu dengan kehadiran saya disitu. Memang awalnya saya cuek, toh memang tidak ada larangan merokok. Namun lama-lama saya merasa bersalah juga. Kenapa saya harus "meracuni" para perokok pasif ini? Apa salah mereka? Itu alasan kedua saya memilih untuk vaping, setidaknya apa yang saya hembuskan itu adalah uap. Meski demikian saya tetap berusaha tidak mengganggu orang lain dengan uap saya dan tetap vaping di area dimana merokok diperbolehkan.
Ketiga, saya adalah orang yang ceroboh. Pernah suatu ketika saya sedang mengetik sambil tengkurap di kasur, sembari menyeruput secangkir kopi hitam dan menghisap rokok. Ketika mata sudah berat, akhirnya saya ketiduran dengan tangan masih memegangi rokok yang masih menyala. Alhasil, saya membakar sebagian sprei tempat tidur dan terkena sedikit luka bakar di tangan. Saya masih bersyukur bisa segera terbangun dan memadamkan api. Dengan vaping, saya rasa insiden itu tidak akan terjadi lagi. Meskipun PV masih menyala, selama tombol firing tidak tertekan tidak akan terjadi insiden serupa.
Alasan yang ke empat, dengan PV kita bisa merasakan liquid dengan berbagai rasa. Percaya atau tidak, itu sangant menyenangkan bagi saya. Saat merokok, saya hanya memiliki 2 opsi rasa, tembakau murni, atau tembakau dengan menthol. Dengan PV, ada banyak sekali rasa yang bisa kita explore, mulai dari buah, makanan, minuman, menthol dan lain-lain. Indra perasa dan penciuman saya pun sekarang lebih peka terhadap berbagai macam rasa dan bau. Bahkan, saya mulai bisa mengkonsumsi air putih lagi (FYI: ketika masih aktif merokok, saya benar-benar tidak suka air putih, pokoknya harus minum yang ada rasanya, terutama kopi). Dan air putih itu memberi dampak yang besar pada kesehatan saya. Oya satu info lagi, ketika vaping jangan lupa diselingi meminum air putih, karena tenggorokan akan terasa kering dan tubuh mengalami dehidrasi (setau saya penyebabnya adalah Propylene Glycol dalam jumlah tertentu).
Alasan terakhir saya, ada begitu banyak opsi dan modifikasi pada PV. Saya orang yang suka mengutak-atik sesuatu, karena itu saya sangat senang ketika hobi saya itu bisa tersalurkan dengan kegiatan vaping ini. Ada begitu banyak opsi, mulai dari jenis Mod, RDA/RTA, berbagai macam bentuk koil yang bisa dibuat, bahkan kita bisa membuat sendiri PV kita, misal seperti Powerbank Mod. Tentu ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan peralatan ini, mulai dari modifikasi, inovasi, dan lain sebagainya.
Yah, itulah beberapa alasan saya beralih menggunakan Vaporizer. Lima hal itu sudah cukup kuat membuat saya berhenti merokok tembakau. Tapi saran saya bagi anda yang ingin beralih ke PV dengan alasan ingin mengirit, berhati-hatilah karena akan ada banyak godaan, mulai dari berbagai varian liquid di pasaran, hingga munculnya mod atau RDA/RTA baru tiap bulannya. Hehehe, itu godaan yang sangat susah ditolak bagi saya, karena ada saja dorongan untuk membeli, meskipun sebenarnya kita bisa mengirit dari segi liquid. Jika anda ingin melakukan sedikit pengiritan, coba saja buat liquid anda sendiri (Baca Disini: Tips Membuat DIY Liquid). Terakhir, bagi saya PV memang bukan opsi untuk lebih mengirit, tapi saya lebih sayang paru-paru saya. Karena saya belum bisa lepas dari nikotin, maka vaping adalah pilihan saya. Mungkin suatu saat jika saya sudah benar-benar bisa lepas dari nikotin, saya pun akan berhenti vaping dan memulai hidup sehat yang sebenarnya.
Akhir kata, terimakasih sudah membaca artikel saya yang berantakan ini. Saya harap anda bisa dengan bijak menilai dan memilih antara merokok dan vaping, karena saya tidak ingin men-judge mana yang lebih baik terutama bagi anda. Hidup ini adalah pilihan, dan pilihan itu milik anda masing-masing. Artikel ini saya tulis berdasarkan apa yang saya rasakan dan saya alami, maaf apabila tidak bisa menjelaskan secara ilmiah, karena saya tidak berkompeten untuk itu, saya hanya menyampaikan apa yang terlintas di pikiran saya. Terimakasih, salam ngebul...!!!
 

Monday, October 5, 2015

Five pawns: Bowden's Mate

Setup malam ini:
Ipv 4: 50watt
Nixon RDA: 24awg Nichrome 80, 8 wrap dual coil, 2,5mm
Five Pawns: Bowden's Mate

Josssssss...!!

Thursday, October 1, 2015

Mutation XS RDA

Halo semua, saya kembali lagi untuk memberikan review atau lebih tepatnya pendapat saya untuk salah satu RDA yang sempat ramai diperbincangkan. Apakah itu? jawabannya adalah Mutation XS, generasi terbaru dari Mutation series. Jujur saya, awalnya saya sempat kecewa dengan produk-produk sebelumnya, mulai dai X1, X2, X3, dan hanya sedikit terhibur dengan X4. Tapi kali ini ternyata saya berhasil dipuaskan oleh RDA mereka yang imut-imut ini. Berikut gambarnya:
RDA mungil ini memiliki desain yang mirip dengan X4, hanya saja bagian barrel dibuat lebih pendek, yah kira-kira seperti Freakshow Mini (tanpa driptip). Desain bagian lain hampir identik, yaitu 3 lubang airhole dari bawah coil, 4 post pada deck, dan yang tidak pernah ketinggalan dari seri Mutation, airflow samping dengan desain 9 lubang yang disusun miring. Tak lupa, tetap ada "pisau" untuk mengatur airflow samping. Jadi bagi anda yang suka bermain cloud, tentu saja RDA ini mampu melakukannya, seperti para pendahulunya. Mutation series tidak pernah mengecewakan dalam hal "cloud chasing", sebuah nilai plus tentunya. Oke mari kita lanjut, anda akan mendapat dua opsi untuk driptip, 1 berupa chuff, dan 1 drip tip adapter untuk drip tip standar anda (drip tip standar tidak termasuk dalam paket). Bagi saya, chuff terasa lebih nyaman untuk RDA ini karena saya tetap mendapatkan rasa dari liquid, dan tetap mendapatkan cloud yang memuaskan. Setelah barang saya terima, langsung saya build dengan Kanthal A1, 26awg, 2mm, 6wrap, dual coil. Setelah vaping beberapa saat, saya merasa ada yang kurang (FYI: saya menggunakan mechanical mod). Akhirnya saya putuskan untuk mengganti coil, masih dengan setup yang sama, hanya saya saya ganti dengan ukuran 24awg. Nah, ini yang saya cari, uap yang hangat semi panas, ditambah uap yang cukup tebal. Soal rasa tidak perlu ditanya, memuaskan. Dengan catatan, saya hanya menggunakan lubang airhole bawah, bagian samping saya tutup total. Seperti saya bilang tadi, meskipun dengan chuf bawaannya, rasa dari liquid tetap keluar dengan baik. Oya, saya juga mencoba membuka 2 bagian dari airflow samping, cloudnya sangat-sangat memuaskan. Namun terlalu "loss" bagi saya, rasa dari liquid pun menjadi sangat kurang. Yah, kesimpulannya, bagi anda yang menginginkan RDA cloud dan flavor dalam satu barang, Mutation XS cocok bagi anda. Meskipun anda tidak bisa mendapatkan keduanya sekaligus (Harus setting airflow), tapi saya rasa cukup worthed untuk dibeli. Oya, atau mungkin ada yang mau berbagi setup nya untuk RDA ini? Silahkan langsung tulis di kolom komentar, gratis kok hehehe. Oke, akhir kata terimakasih kepada anda yang telah meluangkan waktu membaca artikel ini. Salam ngebul..!!!

Monday, September 21, 2015

Great Combo: IPV 4 + Nixon RDA + Vintage Brew number 2 liquid

Combo nikmat untuk sore hari yang penat.
My setup:
IPV 4 : 48.5watt (4 volt)
Nixon RDA: Dual coil, Nichrome 80 24awg, 8 wrap 2,5mm
Liquid: Vintage Brew number 2, 3mg (mangga seger, dingin nya koolada bikin kepala lebih dingin setelah seharian beraktivitaa, hehehe)

Full review coming soon ya!
Salam ngebul..!!!

Tea and Cloves liquid: Moonsnoow



Halo sobat Vaporizero, jumpa lagi. Pada kesempatan kali ini yang akan saya bahas adalah liquid endemik dari Yogyakarta. Tea and Cloves : Moonsnoow.
Berikut ini wajahnya:
 (maaf foto saya ambil dari salah satu iklannya, karena saya belum sempat foto-foto, hehe)
Tea and Cloves: Moonsnoow, liquid ini masuk dalam kategori liquid buah yang segar. Setelah saya tebus dengan uang Rp 80.000, langsung saja saya buka botolnya. Tercium aroma Berry yang kuat, saya tidak yakin Berry jenis apa itu (tapi yang jelas buka Strawberry, mungkin blackberry, blueberry atau semacamnya). Oya, kebetulan saya membeli yang 3mg nikotin karena saat itu stok yang ber-nikotin hanya ada yang 3mg, yah tidak apa-apa pikir saya.
Baik, sekarang waktunya mencicipi. Setelah ganti kapas dan bersih-bersih RDA, langsung saja saya drip. Sedotan pertama benar-benar buah berry dengan sentuhan dingin, tapi bukan dingin menthol saja saya rasa, sepertinya menggunakan koolada juga karena efek dinginnya kuat tapi tidak terlalu tercium aroma menthol (walaupun ada sedikit). Dari segi rasa tidak ada masalah, nikotin nya pun sangat halus bagi saya, entah karena saya terbiasa menggunakan 6mg atau memang jenis nikotin nya, yang jelas tetap nyaman di tenggorokan. Exhale, ternyata bukan hanya buah berry tapi ada buah yang lain. Awalnya saya tidak menyadari buah apa yang muncul di akhir itu, baru setelah setengah hari memakai liquid itu, baru saya sadar bahwa aromanya seperti sirup A*C rasa Leci. Entah benar atau tidak, tapi itu yang saya rasakan, mungkin ada salah satu dari anda yang sudah mencoba yang bisa menjabarkan lebih banyak, hehe silahkan langsung di kolom komentar.
Yah, akhir kata liquid ini cukup worthed antara harga dan rasa yang kita dapat. Saya harap para brewer lokal tidak patah semangat untuk terus berinovasi, sehingga produk yang dihasilkan dapat merubah mindset masyarakat yang masih berpikir liquid import itu lebih enak. Untuk saat ini saya rasa liquid lokal juga tidak kalah, bahkan sudah banyak yang lebih baik daripada liquid-liquid import. Maju terus liquid lokal Indonesia. Salam ngebulll...!!!

Sunday, September 20, 2015

Invader Mini 50watt Electrical Mod

Satu lagi yang akan kita bahas, mod tangguh yang tahan di berbagai medan. Invader Mini, yah itulah namanya, mod elektrikal 50watt dengan temperature control, dibalut dengan silicone tebal di hampir seluruh body nya.
Pertama kita bahas desain nya. Jika biasanya mod elektrik berbentuk kotak, maka tidak kali ini, bentuk nya seperti mekanikal mod hanya saja lebih besar dan ada balutan silicone untuk mengurangi efek benturan dan mencegah air masuk. Silicone tersedia dalam beberapa warna, setahu saya ada abu-abu, hitam, dan biru. Mod ini dioperasikan dengan 1 baterai 18650, letak lubang baterai nya ada dibagian bawah dengan sistem ulir dan dilengkapi seal untuk mencegah air masuk. Oke, lanjut ke konektor 510 nya. Tidak ada per ataupun pin yang bisa disetel, tapi jangan takut, kita tetap bisa mengatur atty kita dengan cara memasangkan nya dulu pada ring di sekitar konektor nya, lalu baru kita pasangkan lagi ke mod nya. Memang cukup ribet, namun efek positif dari pin positif yang rigid adalah, air tidak bisa masuk dan juga tidak ada resisten yang loncat-loncat.
Baiklah, mari kita lanjut membahas soal performa dan kinerja nya. Mod ini dapat membaca resisten hingga 0,2ohm (mode VW/standar) dan 0,1ohm (mode TC/ ni200). Untuk power tetap bisa digunakan hingga 50watt baik dalam mode VW ataupun TC. Satu minus untuk mod ini, delay firing meskipun tidak parah dan hanya seper sekian detik, bagi saya sih tidak masalah mengingat benefit lain yang bisa saya dapat dari mod ini, tapi mungkin itu menjadi masalah bagi beberapa orang. Selanjutnya, ketahanan baterai, saya rasa cukup fair dengan power yang kita dapatkan. Dari full hingga habis, saya bisa chain vape selama kurang lebih 3 jam, ingat, chain vape ya. FYI: saya menggunakan baterai IMREN 40A 2500mah.
Untuk mode TC bisa berjalan lancar asalkan koil kita diatas batas minimum (saya biasa main di 0,15ohm). Jika liquid habis, tidak ada tulisan apapun, hanya watt yang menurun drastis sehingga tidak terjadi dryhit.
Yah, seperti itu kira-kira yang bisa saya bagikan untuk teman-teman. Jika ada yang mau ditanyakan, silahkan langsung tulis saja di kolom komentar. Salam ngebul..!!!

Veritas RDA

Kembali lagi bersama Vaporizero. Kali ini kita akan membahas salah satu RDA yang bisa dibilang cukup unik. Namanya adalah Veritas, RDA dengan konsep dan desain untuk para flavor-junkies.
Mari kita bahas lebih detil. RDA ini memiliki post positif yang menjulang tinggi dengan 2 mur untuk menjepit kaki koil, dan 2 post negatif yang menempel pada deck. Lalu, jika biasanya kita temui airflow ada pada bagian samping, atas, ataupun bawah, pada veritas ini airflow nya berada di belakang koil dengan satu lubang berdiameter sekitar 3mm. Lalu deck nya pun cukup dalam sehingga bisa menampung banyak liquid (tapi jangan overdrip, karena akan leaking dari airhole nya). Dengan bentuk deck seperti itu, kita bisa memilih opsi single koil ataupun dual koil, sayang nya saya begitu kesusahan ketika harus memasang 2 koil pada RDA ini. Akhirnya saya selalu pakai 1 koil saja (K-A1 24g 3mm 7wrap). Itu setting yang paling berhasil untuk diri saya, flavor dan panas nya pas.
RDA ini benar-benar memiliki sebuah inovasi, banyak poin plus tapi juga ada minus nya. Berikut saya tuliskan:
(+)
-Cocok untuk flavor-junkies
-Deck cukup dalam
-Aliran liquid ke koil lebih lancar (jarang dryhit, tapi juga tergantung cara wicking)
-Sistem airflow yang unik

(-)
-Leaking dari airflow jika over drip
-Susah untuk di rebuild, terlebih untuk setup dual koil
-Top cap sering susah dipasang (mungkin masalah pada o-ring)

Yah, kira-kira seperti itu yang bisa saya katakan untuk RDA yang satu ini. Terimakasih dan salam ngebullll..!!!

Friday, September 18, 2015

Nixon RDA

Halo sobat Vaporizero, lama tidak jumpa. Maaf karena jarang update blog dikarenakan kesibukan saya belakangan ini.
Langsung saja, kali ini yang akan saya bahas adalah Nixon RDA by EHpro. Berikut ini adalah gambar nya:

Pertama melihat dari luar saya tidak begitu tertarik dengan RDA ini, karena desainnya memang terlihat biasa. Tapi rasa penasaran mengalahkan saya, akhirnya saya tebus juga. Sampai di rumah langsung saja saya buka dan ternyata desainnya unik, airflow dari bawah yang berukuran cukup besar masih ditambah fitur adjustable. Menarik, gumam saya dalam hati karena jarang saya temui RDA seperti ini, mungkin ada beberapa yang mirip seperti Kennedy, Fisbone dan semacamnya, tapi Nixon ini memiliki adjustable airflow juga kita mendapat 2 top cap (1 untuk driptip 510 standar, 1 chuff enuff).
Baik, langsung saja saya build dengan Ni-80 24Awg, 2,5mm diameter, 8wrap dual coil.Setelah coil beres, langsung saja saya drip salah satu liquid kesukaan saya. Dan, hasilnya fantastis baik dari segi rasa maupun uap, rasa nya sangat pekat di mulut, uap nya pun tebal (saya menggunakan chuff bawaannya). Setelah beberapa kali sedot, saya coba gunakan driptip standar bawaannya, hasilnya pun tidak mengecewakan, rasa manis menjadi lebih kentara, namun uap nya tidak setebal menggunakan chuff, yah wajar pikir saya karena memang diameter lubang driptip nya berbeda jauh.
Menurut saya RDA ini sangat worthed untuk dimiliki, karena untuk ada yang suka RDA flavor maupun cloud, RDA ini memiliki keduanya (tergantung setup anda, yang jelas RDA ini mampu mengakomodasi keduanya).
yah demikian review singkat dari saya, salam ngebul, salam vaporizero!

Wednesday, April 15, 2015

The Madhouz e-liquid: Crest

Kembali lagi bersama Vaporizero. Satu lagi liquid premium dari negara tetangga, Malaysia. Namanya adalah The Madhouz: Crest. "Puncak"? itulah dalam bahasa indonesia. Penampilannya tidak terlalu heboh dan warna-warni, hanya botol 30ml dengan tutup warna hitam dan stiker hitam dengan desain yang simpel. Tapi, jangan berprasangka buruk dulu, karena liquid ini memang akan membawa anda ke "puncak". Ini penampakannya:

Oke, bagaimana rasanya? liquid ini hadir untuk anda yang suka liquid dengan rasa buah-buahan dengan sensasi dingin. Bagi anda yang pernah mencoba Voodoovape:Revenge, karakter rasa buahnya mirip seperti itu, tutti fruity. Perpaduan beragam buah tropis yang manis, segar dan sedikit asam. Saat inhale saya pribadi kurang merasakan sensasi buahnya, ada tapi tidak terlalu kentara. Saat inhale lebih di dominasi rasa dingin, ibarat kita minum sup buah, seperti kita menyruput kuah nya dahulu yang dingin. Tapi, saat exhale buah-buahan yang segar dipadu dengan sensasi dingin akan memenuhi mulut dan tenggorokan. Saya kurang tahu bagaimana yang orang lain rasakan, tapi seperti itulah yang saya rasakan, sensasi nikmatnya ketika exhale. Oya, dinginnya liquid ini saya rasa perpaduan antara menthol dan kolada, jadi ketika inhale dingin dari mentholnya yang terasa, ketika exhale dingin dari koladanya yang akan memanjakan tenggorokan. Jujur saja, saya memang suka liquid dengan rasa buah dan dingin yang cukup kuat.
Saya membeli yang 6mg nicotine, throat hit nya tidak terlalu menusuk, bahkan bisa dibilang halus untuk ukuran 6mg. Asumsi saya, throat hit nya tertutupi oleh dingin nya menthol dan kolada, jadi bagi anda yang suka sensasi tenggorokan yang tertusuk, hehe, mungkin liquid ini terlalu enteng.
Perbandingan PG:VG nya adalah 50:50, cukup adil dan tentunya aman ketika anda gunakan dalam tank tanpa perlu memodifikasi cara wicking anda. Untuk RDA, saya menguji dengan N22, sedangkan untuk RBA dan tank saya menggunakan orchid v2 dan subtank nano, semuanya tidak ada masalah, tidak terjadi dryhit. Liquid ini juga aman untuk koil, tidak membuat cepat berkerak ataupun membuat kapas menjadi coklat, saya menggunakan koil dan kapas yang sama hampir 3 hari dan masih aman-aman saja. Oya, saya menebus liquid ini dengan harga 180k di salah satu vapeshop di kota gudeg. Harga yang cukup adil menurut saya, liquid ini tidak mengecewakan. Mungkin itu dulu yah sobat, sampai bertemu di postingan saya berikutnya. Salam ngebul!!!

Sunday, April 12, 2015

Voodoovape e-liquid: revenge

Halo sobat vaporizero.
Kali ini saya akan memberikan review tentang salah satu liquid premium dari Malaysia, Voodoovape: Revenge.
Dari namanya, bisakah sobat sekalian menebak rasanya? Tidak? Ya saya juga tidak, hahaha. Baik, mari masuk lebih dalam.
Pertama ketika saya membuka botolnya, yang tercium adalah aroma buah-buahan khas tropis, mirip seperti sirup Mar*** yang warna hijau. Aroma manis dengan sedikit menthol, cukup segar aromanya. Tapi bagi anda yang suka liquid dengan sensasi dingin yang kuat, jangan terlalu berharap pada liquid ini karena dingin nya sangat tipis.
Oke langsung saja saya coba, benar rasanya sesuai dengan aromanya, buah-buahan (tutti frutti) sangat dominan, manis dan pekat saat inhale, dan sedikit asam ketika exhale. Rasanya sangat kuat, namun uap nya terbilang tipis, karena perbandingan PG:VG nya 60:40. Jadi, bagi anda cloud chaser juga jangan berharap banyak ya, hehe.
Karena saya membeli yang memiliki nicotin 6mg, throat hit nya cukup kuat namun tidak membuat tenggorokan gatal, halus tapi kuat, bisa anda bayangkan? Hehe maaf kalau deskripsi yang saya berikan kurang jelas.
Namun ada satu yang saya sayangkan, penggunaan pewarna yang cukup pekat, mungkin secara tampilan sangat menarik, namun dampak nya pada koil cukup menyebalkan. Dua hari saya gunakan, koil saya sudah seperti arang, hitam pekat. Kalau untuk dampak ke tubuh, saya kurang tahu karena saya tidak mendalami bidang itu, maafkan saya. Semoga ke depannya para brewer Voodoovape dapat mengatasi hal ini.
Oya, saya mendapatkan harga 150k di vapestore lokal jogja. Yah, harga yang cukup fair untuk 30ml liquid premium dengan rasa yang sangat memanjakan lidah. Hehe, demikian review dari saya. Semoga berkenan, dan salam ngebul!!!

Monday, March 30, 2015

Apollo Mechanical Mod

Apollo, seperti nama pesawat milik NASA ya? hehe. Ya memang bentuk dari Mod ini sedikit mirrip dengan pesawat luar angkasa itu, dengan ujung yang agak meruncing, seperti ini:

lucu yah? kelihatannya lucu, tapi ketika bicara soal performa, Mod Hybrid ini benar-benar garang. Oke, kita bahas performa nanti saja, sekarang kembli ke desain dulu, materialnya cukup solid dan konduktif. Milik saya brass, namun saya sering menjumpai Apollo versi cooper, bahkan warna-warni, saya kurang tahu material apa yang digunakan pada versi warna-warni itu, stainless mungkin? entahlah. Saya akan bahas yang brass saja, karena itu yang saya miliki dan sudah saya pakai sendiri selama 3 bulan kurang lebih. Bagi anda yang suka warna yang mengkilap, saya sarankan selalu sedia Brasso di rumah karena dalam beberapa hari saja Mod ini akan menjadi kusam atau istilah nya adalah Patina. Bagi andayang suka barang-barang vintage, biarkan saja Mod ini menjadi kusam, karena semakin lama dibiarkan, warnanya menjadi lebih klasik. Tapi jangan lupa untuk tetap membersihkan ya, karena saya juga suka Patina, Mod saya hanya saya bersihkan dengan air hangat saja dengan sedikit gosokan lembut. Pada sisi Mod ini, ada tulisan "APOLLO" dan sisi lainnya "USA" dan logo AV (Ameravape). Oya, mod ini menggunakan firing sistem magnet jadi anda tidak perlu khawatir soal per yang kadang mis-firing. Tapi hati-hati jika menaruh, karena magnet akan mempengaruhi benda-benda elektronik, terutama layar gadget anda, jadi jangan menaruh Mod dalam tas yang sama dengan gadget anda berada. Apollo memiliki 6 air hole di bagian bawah-samping, jadi baterai anda lebih lega bernafas agar tidak overheat.

 Firing nya top abis, saya pikir efek dari konektor hybrid nya (pin atty langsung menempel dengan baterai). Kenapa begitu pengaruh? Ya tentu, karena ini mengurangi terjadi nya drop voltage. Bisa dibilang tidak ada delay ketika firing, apalagi setup coil kita memiliki resisten rendah, langsung wusss.. Hehe. Tapi, hati-hati dengan mod hybrid seperti ini, karena mudah terjadi korsleting jika pin positif atty kurang menonjol jadi lebih baik gunakan atty yang pin nya adjustable (bisa diatur panjang pendek nya pin positif). Oya, hati-hati juga ketika menekan tombol fire, karena jika terlalu keras dapat mengakibatkan plat positif baterai menjadi penyok dan akan menyulitkan kita kemudian hari.
Mungkin itu dulu yang bisa saya share.. Makasih ya, keep vaping on gaeess!

Friday, March 20, 2015

Hati-hati Dalam Berinovasi: Powerbank Mod


Halo sahabat vaporizero kali ini akan membahas Powerbank Mod.
Sebelumnya saya minta maaf, bukan maksud menyinggung para inovator. Tapi saya sekedar ingin mengingatkan agar kita tetap berhati-hati dalam melakukan inovasi, karena salah-salah malah bisa membahayakan diri.
Saya ingin membahas soal Powerbank Mod, alias mod yang asal-usul nya dari sebuah powerbank, seperti ini:

gambar dari: https://www.ecig-vapo.com/images/vv-pccp-kit-6600mah.jpg

Nah, sebenarnya tidak salah menggunakan powerbank sebagai mod, toh memang dasarnya mod dan powerbank itu sama-sama sumber daya yang berasal dari baterai. Rata-rata para modder menjumper baterai powerbank dan langsung menghubungkannya ke konektor 510, berikut skemanya secara sederhana, maaf berantakan, hehe:

*Kabel kuning: Untuk PB, Kabel Merah: Digunakan untuk Mod

Nah, lalu apa yang jadi masalah? masalahnya adalah baterai. Baterai yang ada dalam powerbank itu pada dasarnya bukan difungsikan untuk vaporizer, hanya mengisi daya gadget kita saja, makanya belum tentu spesifikasi baterai itu dapat menahan panas dari koil kita, apalagi kalo untuk sub-ohm.
Dalam dunia vaporizer, baterai yang direkomendasikan adalah baterai High-Drain, yah paling tidak diatas 20A. Sedangkan baterai PB? tentu tidak memiliki hal itu, apalagi PB yang KW-KW an hehehe. Memang kalau kita paksakan, atomizer kita tetap akan bekerja berapapun hambatannya, karena prinsip Powerbank Mod ini seperti DIY Mechanical Boxmod, daya dari baterai langsung dialirkan ke atomizer tanpa melalui rangkaian elektronik untuk mengontrol. Ini yang berbahaya, baterai yang jelek (untuk kegiatan vaping) tentu akan sangat cepat panas, bahkan tidak menutup kemungkinan meledak, ini serius karena baterai memiliki daya tahan tertentu terhadap panas, kalau tidak percaya, cari saja video di youtube "18650 batteries explode".
Lalu? Berarti Powerbank Mod ini tidak boleh ya? BOLEH, asal... Asal kita mengganti baterai di dalam nya terlebih dahulu dengan baterai dengan baterai yang memang digunakan untuk vaping, sebut merk gapapa yah? hehe, contoh: efest, vamped, mxjo, AW, Vappower, dll. Tapi ingat, tetap perhatikan kekuatan baterai, minimal 20A. Dan tetap dipasang seperti susunan baterai powerbank sebelum kita bongkar.
Apakah fungsinya sebagai powerbank terganggu? Tidak, selama kita hanya menjumper baterainya saja, alias tidak mengutak-atik modul (board) powerbank nya. Lalu bolehkah men-charge seperti mencharge powerbank biasa? Tentu saja boleh, dan justru itu lebih menguntungkan karena modul powerbank biasanya memiliki fitur auto-cut, yaitu memutus aliran listrik dari charger ketika baterai sudah penuh.
Yah, kira-kira seperti itu yang dapat saya bagikan, maju terus Modder Indonesia, tetaplah berinovasi! Keep vaping on!

Baca juga: Tips Membuat DIY Liquid

Thursday, March 19, 2015

Mutation X V2 RDA


Halo gaeess. vaporizero kali ini akan membahas RDA Mutation X v2.
Mutation X versi 2, RDA penyempurnaan dari versi sebelumnya. Oya sebelum lanjut, berikut ini adalah wajah dari RDA yang akan saya bahas kali ini:

(saya ambil dari http://brokevapers.com/wp-content/uploads/2014/11/Untitled2.jpg)

RDA ini lebih mengarah pada RDA untuk cloud chasing, mengingat memiliki mouthpiece yang sangat lebar. Desainnya pun masih mirip seperti versi sebelumnya, dengan 9 lubang diagonal, namun bedanya di versi ini kita dapat mengatur lebar airhole nya, dan ada juga settingan untuk single coil. RDA ini memiliki 4 post, 2 positif dan 2 negatif. Tentu saja kita akan mudah memasang koil yang kita buat meskipun menggunakan dual coil berukuran besar, kalau saya sendiri pernah menggunakan dual paralel 24awg dan sangat memuaskan hehe. Bagian pin positifnya pun dapat kita atur sehingga pas dengan Mod yang kita gunakan, oya pin ini berlapis perak untuk menjamin konduktivitas yang baik.

Sekarang kita produksi rasa dan uap nya. Untuk uap, tentu tidak diragukan lagi tapi semua tergantung bagaimana kita membuat koil kita. Hal ini dikarenakan desain nya yang cukup "loss" sehingga dari lubang atas pun kita akan langsung dihadapkan dengan koil, tapi tenang, mulut kita tidak akan panas kok karena ada 8 sirip yang siap membuang panas ditambah chuff yang ferbuat dari plastik, atau mungkin delrin ya? Maaf saya kurang tau materialnya. Oke, bagaimana dengan rasa? Yah 7/10 lah soalnya saya sendiri baru merasakan ketika airhole dibuat cukup sempit, itu saja rasa yang keluar masih kurang nendang jika dibandingkan RDA lain seperti magma, tapi its ok lah karena ini memang untuk cloud chasing.

Yup kurang lebih seperti itu review tentang Mutation X v2 ini yang bisa saya bagikan ke teman-teman semua. Semoga berkenan di hati dan stay tune terus di Vaporizero..
:D

Fluidizer liquid : Oxygen


Halo gaeess. vaporizero
Wah akhir-akhir ini cuaca cukup terik yah? Enaknya vaping pake liquid yang seger-seger nih, sambil minum soda dingin, beuh nikmat hehehe. Mau share dikit nih, saya kemarin nemu liquid premium lokal baru, namanya Fluidizer. Dia punya beberapa varian, saya agak lupa sih (kalo ada yang mau nambahin, monggo langsung koment aja yah). Seingat saya ada 3/4 varian gitu, 2 diantaranya adalah Oxygen (cola) dan Helium (dominan kopi-kopi gitu kalo gak salah).
Kali ini yang akan saya share adalah yang Oxygen.Nih wujud nya:
Dari botolnya, cukup menarik dan elegan menurut saya, botol dan stiker nya serba doff dengan tutup warna putih. Tapi jujur saya lebih suka botol dengan ujung runcing kecil, biar gampang ngisi di RTA, hehehe. Yah, gak masalah sih sebenernya, tetep nyaman kok buat vaping pake RDA.
Oke lanjut, aromanya? Cola banget dah, seger adem gitu. Oya, liquid ini tersedia yang 0mg dan 6mg nikotin, kemarin saya ambil yang 6mg. Rasanya? sesuai aromanya, cola banget dan sensasi dingin nya itu lho, bukan mint atau menthol, tapi kolada. Gak ada aroma mint nya, tapi dijamin dingin banget di tenggorokan, hidung dan mulut. Bagi yang doyan dingin-dingin, recomended lah liquid ini.
Liquid ini kemarin saya dapat harga 80rb/20ml, harga yang terjangkau lah buat harian dengan rasa yang cukup memanjakan hehe. 1 nilai plus lagi adalah tersedianya dalam 0mg dan 6mg nikotin, buat yang suka TH, ambil aja yang nikotin, TH nya halus sih kalo saya bilang, apalagi dikombinasi sama dingin nya kolada, cucok haha.
Oya, tapi buat para cloudchaser kayaknya liquid ini kurang cocok, karena vapor nya gak begitu tebal kalo saya bilang, ini subjektif ya. Mending langsung coba aja, hehe. Kemarin saya dapat di More Vapor Jogja, belum tahu apakah sudah tersedia di vapestore lainnya atau belum.

Makasih udah mampir, salam ngebul :D

Wednesday, March 11, 2015

Tips Dalam Membuat DIY Liquid


Halo gaeess. vaporizero kali ini akan membahas Cara membuat liquid (DIY Liquid).
Saya ingin berbagi sedikit tips tentang membuat liquid sendiri. Sebenarnya cukup mudah karena hanya mirip dengan membuat minuman sendiri. Saya juga sering menerima beberapa pertanyaan, nah kali ini saya akan menulis saja dalam format tanya jawab. Check this out!



Q: mas, bahan apa aja sih untuk bikin liquid itu? apakah susah dapetnya?
A: bahan utamanya ada 3 yaitu Propylene Glycol (selanjutnya kita sebut PG), Vegetable Glycerin (selanjutnya kita sebut VG), dan essen. INGAT, SEMUA HARUS FOODGRADE UNTUK MANUSIA.
Ada juga bahan tambahan opsional, yaitu nikotin cair. tapi ini opsional sifatnya.

Q: hah? maksudnya foodgrade buat manusia gimana?
A: maksudnya, ya yang layak dikonsumsi manusia. karena ada juga essen untuk campuran umpan ikan, memang disana tertulis foodgrade, tapi kan level foodgrade ikan sama manusia beda.

Q: oh gitu, alat yang untuk bikin apa aja?
A: yang jelas botol kaca untuk mencampur, pipet/suntikan untuk masing-masing bahan, usahakan pipet/suntikannya memiliki skala agar kita tahu berapa banyak bahan yang akan kita campur. Sediakan juga air panas, atau pemanas nasi.

Q: langkahnya mas?
A:
  1. misal kita membuat 10ml dengan perbandingan PG:VG = 50:50, maka siapkan 5ml PG dan 5ml VG dulu.
  2. tentukan jumlah essen yang akan kita gunakan, misal 2ml, berarti volume PG kita kurangi 2ml.
  3. masukkan 3ml PG dan 2ml essen, lalu kocok dalam botol tertutup kurang lebih 5 menit.
  4. setelah itu buka tutup botol nya dan biarkan selama 1 jam, jangan terlalu lama karena aroma essen bisa hilang. proses ini kita sebut breathing.
  5. sekarang masukkan 5ml VG, dan kocok agak lama hingga gelembungnya banyak.
  6. setelah dikocok cukup lama (sekitar 15 menit), masukkan ke dalam air panas (ingat, pastikan botol liquid kita sudah tertutup rapat). diamkan hingga airnya dingin. buka tutupnya sekitar 5 menit, kocok lagi, dan masukkan lagi ke dalam air yang masih panas. ulangi langkah ini 2-3 kali.
  7. sekarang kita masuk ke tahap finishingnya, kocok hingga keluar gelembung lagi, lalu taruh liquid kita tadi di tempat gelap (misal lemari, kotak, atau kantong yang tidak tembus cahaya).
  8. diamkan selama 1 minggu untuk hasil sempurna, oya jangan lupa setiap hari buka botolnya selama 5 menit, tutup dan kocok lagi, lalu kembali taruh di tempat gelap. begitu terus selama 1 minggu.
Q: wah, oke deh mas.

oyaa, sobat vaporizero cek UPDATE ini ya, karena ada update untuk artikel ini dengan info yang lebih lengkapz semoga membantu..

Friday, March 6, 2015

Nimbus de Amor liquid : Butterscotch


Halo gaeess. vaporizero kali ini akan membahas Nimbus De Amor.
kesempatan kali ini saya akan membagikan sedikit ulasan tentang salah satu liquid premium dari Yogyakarta yaitu Nimbus de Amor. Liquid ini mulai ada di pasaran sejak 2014 lalu, dan memiliki beberapa varian rasa, tapi saya sedikit lupa apa saja, seingat saya adalah Butterscotch, Bellarice, dan Suavis (untuk owner Nimbus de Amor, maaf ya saya agak lupa, mungkin bisa ditambahi di kolom komentar, hihihi).

berikut penampakannya:
Dan, yang akan saya review adalah Butterscotch nya. Siapa sih yang gak kenal sama Butterscotch, terutama temen-temen vapers tentunya sudah akrab dengan flavor yang satu ini. Namun bagaimana dengan milik Nimbus de Amor? Oke, mari kita lanjut.

Pertama kali botol dibuka, maka akan tercium aroma gurih dan harum yang sangat pekat, seperti karamel yang masih cair mungkin yah? hehe. Aroma nya tidak mudah hilang, bahkan termasuk tajam untuk jenis flavor yang creamy, karena biasanya liquid yang creamy aroma nya seperti malu-malu untuk keluar dan baru terasa ketika kita gunakan untuk vaping. Langsung saja saya teteskan di RDA saya dan langsung saya sedot. Rasa manis gurih harum bercampur sempurna di mulut. Mulutpun terasa penuh seperti sedang memakan sesuatu, saya berpikir bahwa vapornya cukup tebal. Benar saja, ketika saya semburkan keluar, uap nya cukup tebal. Saya kurang tahu pasti perbadingan PG:VG nya, tapi memang benar bahwa uap yang keluar cukup tebal. Setelah exhale pun, rasa Butterscotch nya masih tertinggal di mulut, ini sebuah nilai plus tentunya.

Oya, karena saya mencobanya pada sianghari yang cukup panas waktu itu, saya berniat ingin vaping dengan liquid rasa buah-buahan yang segar. Langsung saja saya dryburn dengan maksud menghilangkan sisa liquid di kapas. Setalah saya rasa kapas cukup kering dan bersih, saya teteskan liquid lain dengan rasa buah, namun apa yang terjadi? Hisapan 1-2 rasa buah nya sangat terasa namun sedikit bercampur rasa dari Butterscotch nya, yah saya cuek saja dan berpikir mungkin masih ada sedikit sisa yang tadi, namun pada hisapan ketiga? rasa buah mulai hilang dan justru rasa Butterscotch nya yang mendominasi. Saya cek, kapas masih basah oleh liquid buah, lalu saya tetesi lagi liquid buahnya, hisapan 1-2 rasa buah, tapi selanjutnya lagi-lagi Butterscotch nya yang mendominasi. Astaga, kuat bener tuh liquid aromanya, pikir saya. Akhirnya baru bisa hilang setelah ganti kapas dan bersihin bagian dalam top cap RDA saya. Jadi saran saya, setelah menggunakan liquid ini, lebih baik ganti kapas jika ingin menggunakan rasa lain, terutama buah-buahan. Kecuali anda memang berniat nge-mix keduanya, wkwkw.

Demikian yang bisa saya share kepada sobat-sobat semua, terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya. Oya untuk mendapatkan nya langsung saja datang ke vapestore-vapestore di Yogyakarta, bulan Februari lalu, saya mendapat harga 100k dengan ukuran 30ml.

Baca juga:
Jungle juice: Polar Bear



Jungle Juice Liquid : Polar Bear from More-Vapor


Halo gaeess. vaporizero kali ini akan membahas jungle juice.
Sekarang saya akan memberikan sedikit review tentang liquid dari salah satu vape store di Yogyakarta yang cukup terkenal, yaitu More-Vapor. Belum lama ini mereka mengeluarkan signature series dari liquidnya yang disebut Jungle Juice. Jungle Juice memiliki 6 varian, yaitu Polar Bear, Shark, Rhino, Gadjah, Falcon, dan Tiger. Yang akan saya share kali ini adalah Polar Bear nya.

nih penampakannya yang saya ambil langsung dari website mereka (more-vapor.com)

Oke, kita masuk lebih dalam. Pertama yang saya cium ketika membuka botolnya adalah aroma buah-buahan tropis yang segar, asem, dan aroma mint yang cukup kuat. Lalu langsung saja saya drip ke RDA saya, dan saya lakukan dryburn muncul aroma manis seperti madu bercampur mint. Segera saja saya hisap, benar saja, mulut saya penuh dengan rasa buah-buahan segar seperti kiwi, lemon, yah pokoknya yang punya rasa asem gitulah, saya tidak bisa mengenali satu per satu aroma nya karena memang sudah bercampur rata. Dingin dari mint nya pun bercampur dengan baik, hanya saja menurut saya masih kurang dingin, mungkin karena saya penggemar rasa mint yang cukup ekstrim jadi yah, masih kurang, hehehe. Lalu ketika uapnya saya semburkan lewat mulut dan hidung, muncul rasa manis seperti madu, atau mungkin lebih seperti manis buah yang sudah sangat matang.

Bagaimana dengan ketebalan uapnya? Tidak ada yang spesial bagi saya, sedang-sedang saja mengingat komposisi PG dan VG nya adalah 50:50. Tapi bukan berarti mengecewakan lho, sudah cukup untuk membuat kamar anda berkabut, hahaha. Dengan perbandingan demikian, ada keuntungan lain, karena tidak terlalu kental maka aman-aman saja ketika kita gunakan dengan atomizer seperti Protank, iClear bahkan evod sekalipun, tidak perlu khawatir dryhit.

Demikian yang bisa saya share kepada sobat-sobat semua, info harga dan lain-lain silahkan langsung saja ke website resmi mereka di more-vapor.com

Thursday, March 5, 2015

Doge Ver.2 RDA

Halo sobat vaporizero!, Kali ini yang akan saya bahas adalah RDA Doge Version 2.
sebuah RDA yang di desain untuk anda para cloud chaser. Berikut penampakannya:

Yap! melihat bentuknya sekilas saja sudah dapat terbayang jika RDA ini memang di desain untuk cloud chasing. Lihat saja pada mouthpiece nya yang berdiameter besar dan langsung menyatu dengan bodi. Oya, airflow nya pun cukup besar, sekitar 2mm x 4mm, itu pun ada 2 buah! Sebuah kabar yang menggembirakan tentunya buat temen-temen yang doyan fogging, hahaha.

Oke, lanjut. RDA ini memiliki 4 varian warna seperti diatas, ada SS (stainless steel), Black, Brass, dan Cooper. Saya sendiri menggunakan yang warna hitam, karena kelihatan serem ketika duet dengan Mod Panzer Blackhawk saya. Kaya gini nih:





Hehehe lumayan kan? oya maaf karena top cap nya saya ganti yang ada sirip-sirip nya, hehe


Doge v2 ini mempunyai 3 post dengan post hole yang amat besar, bahkan masih sanggup untuk menampung kanthal 20AWG dengan setting dual coil. Benar-benar mengesankan, terlebih buat anda yang ingin sub-ohm atau bahkan super sub-ohm, RDA ini cocok banget. Tapi bagaimana dengan flavornya? Tidak perlu terlalu khawatir, karena ketika kita mengatur airflownya pada setting yang lebih kecil, rasa akan tetap muncul. Sebuah nilai tambah bagi RDA cloud chaser seperti ini. Oya, dalam paket pembelian kita akan mendapatkan 2 jenis post positif, yaitu dengan material SS dan cooper, soal konduktivitas gak perlu ditanya lah. Pada bagian bawah, kita dapat mengatur pin positifnya, satu lagi nilai tambah untuk RDA ini.

Lalu apa kekurangannya? Bagi saya, yang pertama adalah topcap nya, kenapa? Top cap Doge v2 ini tidak dilengkapi dengan fin (sirip) seperti versi sebelumnya. Efeknya, tentu saja bagian mouthpiece nya yang bersentuhan langsung dengan bibir kita menjadi lebih cepat panas, apalagi ketika kita melakukan settingan sub-ohm terlebih super sub-ohm (misal 0.018). Jadi saya pribadi selalu memberi jeda agak lama pada tiap hisapan, dengan tujuan menyelamatkan mulut saya, wkwkwk.

Kesimpulan:
+ Vapor yang dihasilkan sangat banyak
+ Rasa tidak hilang meskipun dengan desain seperti itu
+ Post hole sangat besar
+ Airflow besar dan dapat diatur, ada juga setting untuk single coil

- Tidak ada fin, sehingga bagian yang bersentuhan dengan mulut cepat sekali panas

Demikian sedikit review yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat ^.^
yang mau nambahin, silahkan langsung komen aja, jangan segan-segan, hehehe.

Silahkan mampir juga disini:
Tugboat Version 1 RDA



Tugboat Ver.1 RDA

Halo sobat vaporizero!, Kali ini yang akan saya bahas adalah Tugboat Version 1 RDA.
, salah satu RDA favorit saya, dan kebetulan ini adalah RDA pertama saya.
Sebelum kita lanjut, berikut penampakannya:

RDA ini setahu saya tersedia dalam 3 warna, yaitu Stainless Steel, Brushed (Seperti stainless tapi tidak mengkilap), dan yang terakhir adalah hitam. Cukup menarik karena kita memiliki pilihan warna agar sesuai dengan warna device kita. Kebetulan yang saya miliki adalah versi SS, sangat cocok ketika dipasangkan dengan Mods Apollo saya yang berwarna Brass.

Baik, seperti yang kita ketahui RDA ini memiliki 3 post dengan diameter lubang yang tidak terlalu besar. Pengalaman saya, RDA ini maksimal digunakan dengan kanthal 24 AWG dual coil, itupun perlu usaha ekstra dalam pemasangan nya mengingat lubang post yang tidak terlalu besar. Yah, saya rasa 24 AWG dual coil sudah cukup mengingat RDA ini memang tidak di desain untuk kompetisi cloud chasing, tapi sangat nyaman untuk vaping sehari-hari.

Dari segi flavor, RDA ini benar-benar mampu menyajikan flavor yang maksimal, mengingat diameter lubang keluarnya vapor tidak terlalu besar, hanya seukuran driptip 510 (5mm). Dengan desain demikian tentunya flavor akan lebih terpusat dan masih sangat berasa ketika dihisap. Driptip bawaannya pun sangat nyaman digunakan, tidak terlalu panjang dan diameter yang pas, dan tidak mudah panas karena driptip nya memiliki delrin insulator sehingga panas tidak mudah menyebar ke driptip. RDA ini juga terasa kokoh meskipun desainnya begitu sederhana, beratnya pun sangat pas. Oya, RDA ini juga memiliki chamber yang cukup dalam, sehingga bisa memuat lebih banyak kapas, otomatis volume liquid yang dapat ditampung pun bertambah, jadi tidak perlu sering-sering meneteskan liquid.

Namun dibalik semua keunggulannya, RDA ini juga memiliki kekurangan yaitu pada pin positif yang tidak dapat diatur dan juga airhole 2mm yang tidak dapat diatur. Yang kita bahas pertama adalah soal pin positifnya, karena tidak dapat diatur maka perlu sedikit penyesuaian untuk kita yang menggunakan Mod berjenis hybrid, karena kutub positif baterai harus langsung bersentuhan dengan pin positif RDA. Saya mengakalinya dengan memukul atau lebih tepatnya menekan pin positif ke bawah, sehingga pin yang ada di bawah RDA bisa lebih "muncul", dan mendapatkan kontak yang baik dengan kutub positif baterai.

Kedua, tentang airhole yang tidak dapat diatur. Saran saya, gunakan saja dual coil agar rasa lebih maksimal. Mengingat RDA ini memiliki dua lubang udara dengan diameter 2mm, maka gunakan saja settingan dual coil berapapun AWG nya. Lalu bagaimana jika kita menginginkan menggunakan setting single coil? Plester. Ya, gunakan plester untuk menutup salah satu airhole, itu cara saya mengakali RDA ini. Oya, bagaimana jika kita membesarkan airhole ini dengan cara di bor ulang? Ya itu terserah selera anda saja, tapi jika ingin flavor dan tarikan yang nikmat, saran saya jangan lakukan itu. Mengapa? Karena makin besar airhole, flavor dari liquid kita akan berkurang meskipun vapor yang dihasilkan akan lebih banyak.


Kesimpulan:
+ Jagonya flavor
+ Desain kokoh, simpel dan elegan
+ Tersedia berbagai warna

- Pin positif tidak dapat diatur
- Lubang airhole terbatas pada 2 x 2mm, tidak ada opsi untuk single coil
- Lubang pada post tidak terlalu besar

Demikian sedikit review yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat ^.^
yang mau nambahin, silahkan langsung komen aja, jangan segan-segan, hehehe.

Mampir kesini juga gaeeess:
Doge v2 RDA